Historis
Pada zaman dahulu tahun 1905 telah terbentuknya desa Rantau Panjang, yang Didirikan oleh seorang Datuk yang bernama datuk Penegak.
Salah seorang tokoh masyarakat mengatakan : awal berdirinya desa Rantau Panjang adalah seorang Datuk Penegak mendirikan Kampung Rantau Panjang
kata-kata Rantau Panjang diambil dari sungai Tembesi yaitu selain lubuk yang dalam ada yang disebut Rantau/Geluntung yang Panjang, yaitu Geluntung Sigi dan geluntung Terjam, maka dari itulah dinamakan Kampung Rantau Panjang, sebelumnya ada satu dusun , sejak tahun 1980 berobah menjadi dua dusun, yaitu dusun Atas dan dusun Bawah dan terdiri dari Tiga(3) RT, dan sekarang hanya Dua(2) dusun tapi bertambah menjadi Empat(4) RT Pada Tahun 2014,Pada Tahun 2015 Maka ditambah lagi menjadi Lima(5) RT.
Di mulai tahun 1905 desa Rantau Panjang merupakan salah satu bagian dari sektor pemerintahan yang sah, yang mempunyai hukum yang kuat dan memiliki kepercayaan untuk membangun desa setempat.
Sungai Tembesi
Sungai Tembesi dulunya Adalah Sungai yang Kecil yang diberi nama Sungai Sirih Entah Sejarah Apa Yang Melatar Belakangi Nama tersebut,Namun Seiring Berkembangnya Zaman dan Perputaran Bumi semakin dahsyat, Posisi Bumi dan Unsurnya Berkembang dan bergerak menuju perubahan yang signipikan, Batang Sungai Yang Mula nya Kecil Berubah Menjadi Sungai Besar Dengan Arus Yang Deras serta memiliki kedalaman dan luasnya Bertambah, Seiring berjalannya waktu Pernah Pada Suatu Keika Masyarakat Menimbang Kadar Air Tembesi Dengan Sungai Merangin, Namun Kadar Air Sungai Sirih Lebih Berat Sebesi(Istilah Ukuran Orang Zaman Dulu) Dari Pada Sungai Merangin Yang Ringan nya Seangin(Istilah Ukuran Orang Zaman Dulu)Dari Sungai sirih, Maka Sejak Itu Diubah Lah Nama Sungai Sirih Menjadi Tembesi,Maka Muncul Pantun Dari Nenek Moyang Kita Dulu
Merangin Anak Tembesi
Limun Anak Batang Asai
Bemain Kito Dak Jadi
Sanak Sudaro Jangan Bacerai
Keadaan Pendidikan
Bila dilihat dari komposisi pendidikan formal orang tua, menunjukkan bahwa mayoritas menamatkan sekolah dasar dan dapat menulis, membaca dan berhuitung, dan dari segi pendidikan agama sudah meningkat, karena sudah banyak yang bisa baca al-qur’an .
Seiring Kemajuan Zaman Sejak beberapa Tahun Terahir Desa Rantau Panjang Banyak Sekali Menamatkan Generasinya Pada Perguruan Tinggi,Bahkan Tidak Main-main Masyarakat Begitu Antusias Mendidik,Menyekolahkan Generasi Mereka Pada Bidang Kesehatan,Komukasi,Keagamaan,Umum Dengan Tempat/Lokasi Yang Berada diluar Provinsi Jambi,
Agama
Komposisi penduduk desa Rantau Panjang menurut agama berdasarkan data yang di dapat, tampak bahwa semua mayoritas beragama Islam, dan tidak ada yang beragama lain.
Mengenai sarana ibadah di desa Rantau Panjang, bahwea mayoritas penduduk desa Rantau Panjang beragama Islam, dengan demikian tentu sarana ibadah adalah mesjid, musholla. Mesjid dan musholla terdapat setiap dusun dan selain digunakan untuk tempat beribadah juga di gunakan tempat pengajian Al-qur’an. Berdasarkan data yang diperoleh terdapat beberapa mesjid dan musholla,diantaranya, Masjid Darus Salam Dusun Bawah,Masjid Jami’ Al-Mubaroq Dusun Renah Hutan/RT 01 Yang Pada Saat Itu diketuai Oleh Supendri,Dan Pada Tahun 2015 Telah diresmikan Masjid Baru Yaitu Masjid Nurul Falah Yang Berskala Kurang Lebih 37×40 Meter Persegi.yang Berlokasi di Pinggir Jalan Aspal Bangko-Jangkat KM 40 Desa Rantau Panjang, Tepatnya di RT 02 Yang Pada Saat itu di Ketuai Oleh Sdr.Syafrizal.
Dan Berdiri Mushalla Simpang Dusun Cabul( Tebing )
,Mushalla Istiqomah yang berlokasi diSimpang Jeruk yang dalam pembangunannya dilakukan secara swadaya oleh masyarakat,
Salam Lestari…